RSS

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba.

23 Dec

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba.

 

Nama                   : Dimas

NPM                      : 12213467

Kelas                    : 4EA26

                            

  1. Struktur Kepemilikan 

a. Kepemilikan Manajerial.

Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat  ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran yang berbeda pula, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Dua hal tersebut akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang dikelolanya. Secara umum dapat dinyatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen (kepemilikan manajerial) cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba (Boediono, 2005).

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa praktek manajemen  laba dapat diminimumkan dengan menyelaraskan perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen dengan cara memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (managerial ownership). Dalam kepemilikan saham yang rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat (Shleiferdan Vishny, 1996). Warfield et al. (dalam Midiastuty dan Machfoedz, 2003) menyatakan adanya kepemilikan manajerial dapat mengurangi dorongan manajer untuk melakukan tindakan manipulasi sehingga laba yang dilaporkan merefleksikan keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan tersebut.

b. Kepemilikan Institusional

Konsentrasi kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga. Masalah keagenan utama dalam perusahaan dengan kepemilikan seperti ini adalah konflik antara pemegang perusahaan dengan pemegang saham minoritas. Apabila tidak terdapat hukum yang memadai, pemegang saham pengendali dapat melakukan aktivitas yang menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan pemegang saham lain (Tarjo, 2008). Penelitian La Porta et al. (1998) menunjukkan bahwa kepemilikan semua perusahaan publik di hampir semua negara adalah terkonsentrasi, kecuali diAmerika Serikat, Inggris, dan Jepang. La Porta et al. (1998) menunjukkan bahwastruktur kepemilikan yang terkonsentrasi terjadi di negara negara dengan tingkatcorporate governance yang rendah.

  1. Manajemen Laba

Pengertian manajemen laba menurut Assih dan Gudono (2000), manajemen laba adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Addopted Accounting Principles (GAAP) untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan.

Manajemen laba juga bisa di definisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang menaikan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas  perusahaan untuk jangka panjang.

Struktur kepemilikan merupakan gambaran akan praktik Good Corporate Governance yang akan mendorong timbulnya kesadaran perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain termasuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memuaskan para pemegang saham sebagai bagian dari stakeholder atas modal dan sumber daya yang telah disediakan. Investasi di bidang lingkungan dapat menjadi salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk bertanggung jawab kepada para stakeholdernya.

  1. Kesimpulan

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba sangatlah penting karena dengan adanya Struktur kepemilikan, manajerial dapat mengurangi dorongan Manajemen Laba untuk melakukan tindakan manipulasi sehingga laba yang dilaporkan merefleksikan keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan tersebut. Praktek Manajemen  Laba dapat diminimumkan dengan menyelaraskan perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen dengan cara memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (managerial ownership), Jensen dan Meckling (1976).

Struktur Kepemilikan juga dapat mendorong timbulnya kesadaran perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain termasuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

 

Sumber :

 

 
Leave a comment

Posted by on December 23, 2016 in tugas

 

Tags:

Leave a comment